The sun shined brightly above the royal city of Glaedwine. This capital of Glaedwine was around a thousand-kilometer square, and about to reach ten million in population. Like most royal cities, Glaedwine Capital has three rings of walls. Outside the outer circle were houses for commoners, farming area, and many activities for supporting the economic … Lanjutkan membaca Eiwa 4 – Arrijana Adelina
A birth within a family always brought joy and happiness, if not always, I would sure mostly be. For a couple of hours, at least it indeed factual for my family. Guests were flooding our main hall, and from the surrounding sound, they should be hundreds of them right now. From the noblest one, the … Lanjutkan membaca Eiwa 3 – Familiy
What a great view! All laws danced together under the bright nine stars. Even the most ignorant beings in the nine realms knew that this was a sign—a celestial sign that can affect all the universe. “The nine starts are shining, the destiny of three realms shall move to an unknown path, the great soul … Lanjutkan membaca Eiwa 2 – The Baby and the Poem
Nobody knew where that horrible news came. The fall of Padmaloka, the death of the great creator. The prologue of chaotic symphonies all over three realms. Padmaloka, the realm that oversaw all domains, collapsed hundreds of centuries ago with no warning. Many experts and masters from Three Realms came to seek the truth. But what … Lanjutkan membaca Eiwa 1 – History of the Chaos in Three Realms
I am the sin of the nine heavens, the nine worlds, and the nine underworlds. Perhaps the great creator has made his first mistake when I born within the very first samsara. But sure, he denied it, ‘Samsara itself just an illusion, how can an illusion become a mistake?’, he was laughing out loud and … Lanjutkan membaca Eiwa 0 – Prologue
Quator Venti Corona selalu memiliki pemenang, juara, the champion. Mereka adalah penyihir-penyihir yang tumbuh menjadi legenda, bahkan mitos. Namun dalam seabad, pemenang mahkota belum tentu bisa menjadi pemegang mahkota. Dalam seratus tahun terakhir hanya ada tiga, mereka yang mampu mengenakan Mahkota Empat Angin di kepala mereka. Reginis et Regibus, para raja dan ratu dunia sihir. … Lanjutkan membaca Ema 11 – Perjamuan
Beberapa lapis mandala sihir terbentuk dengan cepat di sekitar Pema yang direbahkan di kaki sebuah pohon pinus. Gadis kecil tersebut masih tertidur dengan pulas ketika Nandha meletakkannya dan memberikan sihir perlindungan. Sementara itu, di langit yang tak jauh dari tempat Nandha dan Pema berada, enam belas bayangan tampak melayang meloloskan diri dari tiga bola api … Lanjutkan membaca Ema 10 – Rex
Tiga bulan yang lalu, Nandha kembali dengan terburu dari perjalanan antar dimensi. Dia menerima pemberitahuan darurat dari Lex, sistem kecerdasan buatannya, memberitahukan bahwa ada serangan mendadak pada lembah desa Ullr. Asap hitam dan putih membumbung tinggi di lembah ketika Nandha tiba di sana. Sebuah perang tampaknya baru saja menjadi badai yang menyapu seluruh lembah. Nandha … Lanjutkan membaca Ema 9 – Hati yang Membara
Nandha bisa merasakan jelas, sejumlah aura maha-insan mendekat dengan cepat dari arah Utara. Dan mereka bukan berita baik bagi Nandha, tapi di sisi lain, mereka tidak akan menjadi kabar yang buruk. “Lex, siapa yang datang dari Utara?” “Citra satelit menunjukkan tiga pesawat pengangkut militer, lambang pada ekor pesawat menandakan Kastel Es Utara.” “Uh, mereka sepertinya … Lanjutkan membaca Ema 8 – Kenangan
Jauh di Utara, sebuah kastel es berdiri menjulang di antara pegunungan dengan salju abadinya. Sebagian besar bagian kastel runtuh dan ratusan ahli sedang berduyun-duyun membenahinya. Sosok paruh baya berpakaian resmi tergopoh-gopoh berlari menuju area paling tengah dan paling dijaga di dalam kastel. “Nona..., Nona....!” Teriak pria itu. “Diamlah! Aku sudah tahu.” Jawab suara belia dari … Lanjutkan membaca Ema 7 – Penyelamatan (III)